Tuesday 9 August 2011

KETIKA AKU DISURUH MEMILIH......

Bismillahirrahmanirrahim…
masa bgn pagi2 utk bersahur...aku merasai sesuatu....sesuatu yg lain...badan aku menggigil....hati aku berdebar....dan setiap kali berdoa kepada Allah, tangan aku terketar....aku mula berfikir....kenapa perasaan nie selalu jer dtg setiap kali aku cuba utk beribadat....perasaan risau, takut, cm2 lg laa.....dan aku selalu berzikir moga2 ditenangkan hati ini....tiap2 hari aku wt solat taubat....mintak diampun kan semua dosa2....Ya Allah...Kau berikanlah ketenangan kepada hamba-Mu ini.....ermmmm....



-> Aku perhatikan sebahagian orang merasa paling benar dengan agamanya, kemudian aku perhatikan firman Allah : “Sesungguhnya agama yang (diredhai) di sisi Allah hanyalah Islam…, Barang siapa mencari agama selain agama islam maka sekali-kali tidaklah akan diterima agama itu di sisi-Nya.” Kerana itu aku memilih masuk Islam.
 
-> Aku perhatikan setiap orang mencari kecerdasan, pegangan hidup dengan petunjuk, hukum buatan manusia. Aku perhatikan firman Allah : “Al-Qur’an ini adalah pedoman bagi manusia, petujuk dan rahmat.. petunjuk kepada jalan yang lurus.. Tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi mereka yang bertaqwa… bagi mereka berakal”. Aku memilih menjadi orang yang berakal dan bertaqwa, maka ku jadikan Al-Qur’an dan As-Sunnah sebagai pedoman hidupku.

-> Aku perhatikan setiap orang dalam kebingungan akan perilaku idolanya. Aku perhatikan firman Allah : “Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagi orang yang mengharapkan (rahmat) Allah dan hari akhirat..”. Maka aku memilih Rasullullah sebagai idola sepanjang masa hidupku.

-> Aku perhatikan semua orang mempunyai kekasih. mereka ingin sehidup semati dengan kekasihnya. Aku memilih amal saleh sebagai kekasihku, karena ia menyertaiku bila aku masuk kubur, juga menemaniku ketika menghadapi panggilan Ilahi nanti.

-> Aku perhatikan firman Allah : “Adapun orang yang takut di hadapan kebesaran Tuhannya dan menahan hawa nafsunya, surgalah tempat tinggalnya”. Tuhan benar. Aku memilih syurga. Aku takut kepada Allah dan berjuang mengendalikan hawa nafsuku.

-> Aku perhatikan setiap orang memikili kekayaan. mereka menghargai, menilai dan memelihara kekayaan itu. Lalu aku perhatikan firman Allah : “Apa yang ada padamu akan hilang. Apa yang ada disisi Allah abadi.” Bila saja aku memperoleh kekayaan, aku serahkan kekayaanku untuk Allah, supaya terpelihara di sisi-Nya.

-> Aku perhatikan semua orang mempunyai nilai yang dikejar. Harta, pangkat, kemuliaan, dan keturunan. Semuanya bagiku tidak bernilai. Aku perhatikan firman Allah : “ Sesungguhnya Yang termulia diantara kamu adalah yang paling bertaqwa.” Aku ingin menjadi orang yang mulia. Kerana itu, aku memilih taqwa.

-> Aku perhatikan orang saling menusuk, saling mengutuk. Semuanya kerana dengki. Setelah aku perhatikan Allah berfirman : “Kamilah yang membagi-bagikan penghidupan mereka dalam kehidupan dunia ini.” Aku memilih tinggalkan dengki. Aku jauhi pertikaian di antara orang-orang banyak.

-> Semua orang mempunyai musuh yang mereka benci dan perangi. Aku perhatikan firman Allah, “Sesungguhnya setan itu musuh bagimu, maka jadikanlah ia musuh.” Aku memilih menjadikan setan sebagai musuhku yang abadi. Dan aku lepaskan permusuhan dengan makhluk yang lain.

-> Aku perhatikan orang berebutan rezeki. Kadang-kadang ada orang yang menghinakan dirinya, memasuki yang tidak halal. Aku perhatikan firman Allah, “Tidak ada yang merangkak di bumi melainkan rezekinya ada pada Allah.” Aku adalah salah satu yang merangkak di bumi. Aku kerjakan kewajibanku kepada Allah. Aku tidak hiraukan apa kewajiban Allah terhadapku.

-> Aku perhatikan setiap orang bersandar pada makhluk untuk mencari rezekinya. Aku perhatikan Allah berfirman : “Siapa yang menyandarkan diri kepada Allah, Allah akan mencukupkan rezekinya.” Aku memilih bersandar pada Allah saja.
 
-> Akhirnya aku perhatikan isi Al-Qur’an dapat disimpulkan dalam hal-hal yang tercantum diatas.

Potensi yang diberikan Tuhan kepada manusia tertutup kerana kebodohannya, emosi, dan persepsi yang salah.

->Wallahu A’lam Bishshawaab.

No comments:

Post a Comment